Jangan Birkan Komentar Orang Lain Membuatmu Gagal Sukses!


Setiap orang punya cerita sejarah hidupnya masing-masing, dan memiliki peran besar dalam setiap keputusannya. Hidup kamu yang jalani, kenapa harus memikirkan penilaian orang lain.

Saya sangat teringat waktu share info di grup honorer, ada yang bilang saya bisa beli motor karena anak orang kaya. Dia tidak tahu, sejak lulus SMP saya tidak boleh meneruskan sekolah karena kendala biaya. Jika sekarang bisa sarjana, itu karena saya berhasil merayu Tuhan dengan tekad baja :D

Ada juga yang bilang, guru kok motornya seperti itu. Kaya anak muda saja! Malah ada yang bilang supaya bisa pacaran lagi: D

Eits saya memang muda. Mengenai pacaran lagi, sejak muda saya anti pacaran karena melihat apa yang dimiliki. Kalau niat, tanpa motor pun bisa. Tapi, saya ingin bertobat, berjuang jadi orang baik yang taat. Aaaamiin….

Rupanya dia tidak tahu, saya membeli motor tersebut karena berhasil merayu Tuhan saat berdo’a dalam perasaan tersakiti. Jika saya ceritakan, mayoritas guru terutama honorer pasti marah pada yang melukai hati saya.

Saya pendam dalam hati, dan mengadu pada Illahi Robbi. “Tuhanku jika berkenan, mampukan saya, meski pun masih berstatus honorer. Izinkan saya membuktikan kuasa-Mu pada mereka. Izinkan saya menjadi perantara pembuktian, bahwa honorer pun bisa jika Engkau izinkan.”

Permintaan saya pada Tuhan Semesta Alam bukan cuma Honda CBR 150R. Ada mobil mewah, rumah lantai dua, dan segudang permintaan lainnya.

Orang yang tahu keadaan saya mungkin akan bilang seperti ini. Gaya banget, beli dari mana? Honor sebulan saja kurang dari Rp500 ribu. Mimpi :D

Sementara yang lainnya ada juga yang bilang sombong amat luh!

Saya bilang, saya ikhlas sombong kepada orang sombong. Semoga sombong saya hanya sebatas menyombongkan kekuasaan Tuhan saya :D

Terserah orang mau bilang apa. Yang pasti saya tidak melihat keadaan saya sekarang. Tidak pula melihat berapa jumlah uang yang ada di kantong saya saat ini.

Saya lebih percaya dengan rezeki yang masih ada di tangan Tuhan saya, banyak dan melimpah ruah. Jika saya berhasil merayu Tuhan, niscaya berapa pun jumlahnya akan diberikan.

Info saja, sebulan sebelum membeli motor CBR saya mau beli motor lawas dengan harga di bawah Rp5 juta. Diurungkan terus, karena belum ada dananya.

Kun Fayakun. Allah berkehendak. Bisa beli motor New CBR baru cash.

Dan baru beberapa bulan ini, saya beli motor Jupiter MX tahun 2007. Ada yang ngomong negative gak? Buanyak :D

Makanya itu saya bilang, setiap orang punya sejarah yang menentukan keputusannya. Banyak orang tidak tahu, tapi memiliki hak berkomentar!

Disadari atau tidak, Tuhan menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan. Baik buruk, siang malam, wanita laki-laki, termasuk sikap dan komentar negative dan positif.

Sampai kiamat pun akan ada yang suka dan tidak suka dengan kita, begitu pun dengan keputusan yang kita ambil.

Baik itu masalah kerjaan, jodoh, hobi, usaha, dan lain sebagainya. Jangan sampai, hal itu menjadi penghambat hingga akhirnya kamu sendiri yang rugi.

Misalnya, kamu berhenti kerja hanya karena penilaian negative orang. Atau bertengkar dengan pasanganmu karena penilaian mereka.

Orang lain tahu apa. Saat kamu tidak punya uang, atau merasa kesepian apa mereka peduli.

Dan mengenai saya membeli motor Jupiter MX, itu karena motor tersebut memiliki histori dalam hidup saya. Terutama dalam masa-masa sekolah, dan persahabatan. Orang mau komentar apa pun ya terserah, yang jelas saya suka dengan keputusan saya. Saya puas, sekali pun kadang motornya susah hidup :D

Bosen gak sih, saya bahas motor terus. Sama saya juga bosen, makanya doakan ya supaya diberi amanat yang lain lagi.

Saya sedang berdo’a dan mencoba merayu Tuhan lagi dengan do’a dan ikhtiar. Do’a saya simple kok, cuma minta sama Tuhan agar saya bisa diamanatkan Rumah Lantai 2 di tahun ini.

Ada yang tertawa? Monggo itu hak asasi!

Ragu pada saya? Sama saya juga ragu!

Tapi saya percaya penuh kepada kekuasaan Tuhan. Setiap berdo’a saya selalu memiliki keyakinan seperti ini.

“Tuhan pasti mengabulkan semua do’a hamba-Nya. Jika doa saya hasilnya baik buat saya pasti cepat dikabul. Tapi jika saya belum mampu menerimanya, pasti ditunda.”

Artinya, jika dengan memiliki rumah lantai dua di tahun ini saya jadi angkuh dan sombong saya justru berdoa agar jangan dikasih.

Ini loh teman-teman yang sering saya rasakan setelah diberi amanat motor. Takut merasa lebih dari orang lain. Di jalanan geber2 berasa di sirkuit, tak peduli pengguna lain.

Membawanya sambil membusungkan dada, merasa memiliki kekayaan lebih. Padahal barusan berpapasan dengan pengguna sepeda butut, yang amanat asetnya sudah milyaran. Saya apa, rumah saja masih numpang mertua? Meski sudah punya mungkin nanti dibuatin mertua juga :D

Keep khusnudzon, semoga curhatan ini bermanfaat dan menginspirasi.

 

 

Post a Comment for "Jangan Birkan Komentar Orang Lain Membuatmu Gagal Sukses!"